Thursday, 15 December 2016

PENINGKATAN KUALITAS PENELITIAN DALAM BIDANG BAHASA, SASTRA, DAN BUDAYA ARAB[1]

PENINGKATAN KUALITAS PENELITIAN
DALAM BIDANG BAHASA, SASTRA, DAN BUDAYA ARAB[1]

Abstrak : penelitian di bidang bahasa, sastra, dan budaya arabi indonesia pada saat ini tampaknya kurang dapat bersaing dengan bidang-bidang yang lain. Hal ini dapat dilihat dari langkanya publikasi hasil-hasil penelitian dalam bidang ini yang bersifat nasional. Kalau anggapan ini benar, berarti perlu diusahakan peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Untuk itu, usaha-usaha yang dapat dilakukan antara lain pembekalan untuk peneliti atau calon peneliti dengan beberapa hal yang berkaitan dengan kepustakaan, pemetaan hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan, dan perlunya diadakan jaringan informasi antar perguruan tinggi tentang hasil-hasil penelitian dan berbagai daftar pustaka yang dimiliki.
Kata Kunci: kepustakaan, pemetaan, jaringan informasi
  1. PENDAHULUAN
Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan pencapaian gelar akademik tertentu berupa skripsi, tesis, dan disertasi maupun hasil-hasil penelitian lepas yang didanai oleh direktorat jenderal pendidikan tinggi maupun sponsor lain selama ini belum tersimpan rapi dalam database. Halini terjadi pada hampir semua perguruan tinggi, sehingga sulit ditelusuri apakah suatu topik telah diteliti di suatu lembaga pendidikan tertentu atau belum. Sebagai akibatnya, mudah sekali bagi seseorang untuk membuat plagiat bagi karya orang lain sebagaimana telah terjadi beberapa waktu lalu.
Khusus untuk bahasa, sastra dan budaya Arab, sepengetahuan penulis, belum ada usaha untuk memetakan hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan baik oleh mahasiswa maupun dosen. Disamping itu, belum terdengar adanya perencanaan penelitian menyeluruh yang didasarkan pada pemetaan tersebut. Oleh karena itu kemajuan dalam bidang penelitian sulit dicapai karena hasil-hasil penelitian tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Itulah sebabnya tulisan ini disajikan dalm rangka melontarkan gagasan peningkatan kualitas penelitian dengan memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan kepustakaan, pemetaan, dan jaringan informasi.
  1. HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PENELITI
Untuk meningkatkan kualitas penelitian, sesorang perlu mengetahui beberapa hal, antara lain peranan kepustakaan, bagian informasi, ruang referensi, kartu katalog, menilai sumber informasi, dan merangkai kepustakaan. Penjelasan masing-masing akan dipaparkan berikut ini.
  1. Peranan Kepustakan
Pencarian kepustakaan yang berkaitan dengan topik penelitian mempunyai beberapa fungsi penting (Ary dkk. 1982: 96-98), yaitu;
  1. Penelitian tentang penelitian-penelitian yang berkaitan memungkinkan peneliti menetapkan batas-batas bidang mereka.
  2. Pemahaman teori dalam suatu bidang memungkinkan peneliti menempatkan masalah dalam perspektif,
  3. Melalui penelaahan kepustakaan yang berkaitan, para peneliti dapat mengetahui prosedur dan instumen mana yang telah terbukti berguna dan mana yang tampaknya kurang memberikan harapan,
  4. Pengkajian yang cermat atas kepustakaan yang berkaitan dapat menghindarkan terjadinya pengulangan studi sebelumnya secara tak sengaja,
  5. Pengkajian kepustakaan yang berkaitan menempatkan peneliti pada posisi yang lebih baik untuk menafsirkan arti pentingnya hasil penelitian sendiri,

  1. Bagian Informasi
untuk memperoleh informasi tentang berbagai layanan yang tersedia diperpustakaan, termasuk tentang bahan-bahan pustaka untuk distribusi yang mungkin semua belum menarik perhatian kita untuk dibaca bagian informasi perlu dikujungi. Kita perlu mengetahui bagaimana pustaka menata koleksinya, baik koleksi referensi, koleksi umum, Jurnal, majalah, maupun koleksi khusus lainnya, yang mungkin dimiliki perpustakaan itu. Hal ini perlu pengguna perpustakaan karena setiap perpustakaan mempunyai cara yang mungkin tidak sama dengan perpustkaan yang lain.
Dari bagian informasi ini kita juga dapat mengetahui apakah menyediakan layanan pinjaman antar perpustakaan untuk penggunanya (dikenal dengan “silang layan” atau Interlibrary loan service) atau bagaimana memperoleh dan menggunakan kartu sakti (kartu yang dapat dipakek untuk menggunakan perpustakaan perguruan tinggi negeri di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta). Bagian ini juga dapat memberitahu tentang koleksi khusus, perpustakaan lain selain perpustakaan utama, berikut tempat dan jam tugasnya, tempat penyimpanan kartu katalog, sistem pengarsipannya, dengan hal-hal lain yang berkaitan dengan fasilitas serta penggunaan perpustakaan (wahab & lestari 1999: 6-7).
  1. Ruang Referensi
Pencarian topik biasanya dimulai dengan membaca artikel-artikel dalam karya-karya yang diletakkan dalam ruang referensi. Pada bagian ini kita mencoba menunjukkan penggunaan berbagai karya referensi dan memberi komentar terhadap nilai yang mungkin dapat di ambil. Untuk mempelajari karya-karya referensi lainnya yang mungkin dapat membantu mencari topik, kita dapat melihat karya constance M. Winchell yang berjudul A Guide to reference works. Karya ini memuat karya bibliografi lengkap mengenai segala macam yang tertulis dalam berbagai bahasa. Semua yang termuat disitu dipaparkan secara lengkap dan sebagian besar telah di evaluasi. Sementara itu, informasi tentang penerbitan berkala (Majalah dan surat kabar) dapat dilihat pada Ulrich’s Periodical Directory atau Ayer’s Directory. Bahan-bahan yang tersedia dalam ruang referensi berupa ensiklopedia umum, ensiklopedia khusus, buku pegangan dan buku tahunan, pembantu beografi, bibliografi, kamus, indeks terbitan berkala, dan karya-karya referensi lainnya (Wahab & Lestari 1999: 7-11 ).

  1. Menilai Sumber Informasi
Penulis yang telah berpengalaman biasanya mampu membedakan sumber informasi yang ‘baik’ dari sumber informasi yang ‘jelek’. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa penulis tidak dapat membedakan kedua macam sifat sumber informasi di atas. Kualitas sumber informasi memang macam-masam:( 1 ) ada yang sumber acuannya baik, tetapi pernyataan umum dan materi pendukungnya lemah; (2) ada yang pernyataannya baik tetapi sumber acuan dan materi pendukungnya kurang; dan (3) ada yang materi pendukungnya baik, tetapi pernyataan dan sumber materinya lemah.
Ada beberapa kriteria yang dapat kita pakai untuk menilai sumber informasi yang akan kita ambil. Pertama, yang menyangkut bukti-bukti keterandalan sumber informasi yang tampak dari luar. Bukti-bukti itu meliputi jawaban atas pernyataan-pernyataan berikut:
  1. Apakah pengarangnya terkenal dalam bidangnya? Jika pengarangnya tidak dikenal, apakah ia memiliki kualifikasi untuk menulis topik yang disajikan?
  2. Apakah penerbitnya cukup handal? Penerbit yang baik menjaga reputasi yang telah dimilikinya.
  3. Jika suatu karya ilmiah terdapat pada jurnal, hendaknya diteliti apakah jurnal yang memuat karya itu benar-benar jurnal ilmiah dibidangnya.
  4. Apakah waktu penerbitan suatu karya ilmiah itu tidak ketinggalan jaman pada saat masalah yang dibahas itu disajikan.

Hal kedua yang harus dilakukan untuk menilai sumber informasi adalah dengan mengevaluasi materi yang mungkin berguna dalam pengembangan topik. Untuk menilai materi yang dimaksud, usahakan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
  1. Apakah karya yang dibaca itu memang berkaitan langsung dengan subjek yang akan ditulis, atau hanya menyentuh bagian luarnya saja? Agar dapat menentukan ada tidaknya kaitan langsung itu (a) bacalah pernyataan pengarang yang biasanya dicantumkan pada bagian pengantar, (b) periksa daftar isi dan indeknya, (c) baca secara cepat beberap sampel halaman.
  2. Apakah pandangan pengarangnya obyektif atau memihak? Apakah ia menyajikan masalah yang dibahas dari berbagai aspek atau dari satu aspek saja?
  3. Apakah bahasa yang dipakai pengarang bahasa yang tidak mengandung emosi?
  4. Apakah pendapat dan fakta pendukung terhadap pendapat yang diungkapkan seimbang?
  5. Apakah pendapat yang disajikan diutarakan dengan logika yang baik?
  6. Jika diperlukan, apakah pertanyaan-pertanyaan yang diungkapkan dilengkapi dengan catatan atau catatan kaki? (Wahab & Lestari 1999:14-16).

  1. Merangkai Kepustakaan
Setelah kita merasa puas, karena telah melakukan pengkajian bahan pustaka yang cukup komprehensif, kita dapat melangkah ke tugas selanjutnya, yaitu merangkai bahan pustaka tersebut. saran-saran yang mungkin dapat dipakai, menurut Ary dkk. (1982: 112-113), adalah sebagai berikut.
  1. Mulailah denga studi-studi dibidang anda yang paling akhir yang dimuat dalam terbitan-terbitan terbaru dan kemudian bekerjalah mundur keterbitan-terbitan sebelumnya.
  2. Bacalah abstrak atau ringkasan seuatu laporan terbit dahulu untuk menetapkan apakah laporan itu relevan dengan masalah anda atau tidak.
  3. Sebelum membuat catatan, baca-jelajahilah (skim) laporan tersebut dengan cepat guna mengetahui bagian-bagian yang ada kaitannya dengan masalah anda.
  4. Buatlah catatan langsung pada kartu catatan, karena kartu lebih muda diseleksi dan disusun daripada lembaran kertas, amplop, dan sebagainya.
  5. Tulislah referensi bibliografi secara lengkap untuk setiap karya.
  6. Untuk memudahkan pemilihan dan penyusunan, jangan memasukkan lebih dari satu referensi pada setiap kartu.
  7. Jangan lupa memberi tanda pada bagian mana yang merupakan kutipan langsung dari pengarang dan bagian mana yang merupakan sususnan kata anda sendiri.

  1. PEMETAAN HASIL-HASIL PENELITIAN
Ilmu pengetahuan lazimnya diklasifikasikan ke dalam tiga rumpun, yaitu Ilmu pengetahuan alam dan matematika, ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan budaya. Ilmu pengetahuan alam berkaitan dengan berbagai hal yang bersifat alamiah dan fisik. Ilmu pengetahuan sosial memusatkan pada kehidupan manusia serta hubungannya dengan orang lain dalam kelompok. Ilmu pengetahuan budaya mencoba menafsirkan makna kehidupan manusia di dunia lebih dari sekedar aspek alamiahnya dan masyarakat. Pengetahuan buadaya (Humaniora/ the humanities) dalam arti sempet meliputi pengetahuan yang mencakup disiplin seni dan filsafat sebagaimana tumbuh pertama kali pada masa Renaisans dan berkembang pada masa pencerahan di Eropa.
Dalam perkembangannya, kajian humaniora meliputi kebahasaan susastra, filologi, sejarah, arkeologi, antropologi, dan musik. Dewasa ini kajian humaniora meliputi kelompok disiplin atau studi yang berkaitan dengan kebudayaan, yaitu seni rupa (fine-arts), filsafat, bahasa, susastra, sejarah, arkeologi, dan ilmu perbandingan agama (Mustopo 2001).
Linguistik, sebagai bidang ilmu yang berkaitan dengan sastra Arab, menurut Kridalaksana (1993), mencakup tiga bidang yaitu mikrolinguistik, makrolinguistik, dan sejarah linguistik. Mikrolinguistik terbagi atas teori linguistik, linguistik deskriptif, dan linguistik historis komparatif. Makrolinguistik memiliki dua bidang, bidang interdisiplinerdan bidang terapan. Bidang interdisipliner meliputi fonetik stilistika dan filsafat bahasa, psikolinguistik, sosiolinguistik, etnolinguistik, filologi, dan semiotika. Bidang terapan meliputi pengajaran bahasa, penerjemahan, atau leksikografi, pembinaan bahasa internasional, dan pembinaan bahasa khusus. Sedangkan sejarah linguistik tidak memiliki klasifikasi. Penelitian sastra dapat diklasifikasikan menjadi dua, teori dan apresiasi sastra, baik yang tentang al-Qur’an atau non al-Qur’an.
Menurut Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM 2000), penelitian dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, penelitian lapangan, hasil kajian pustaka, dan hasil kerja pengembangan (projek). Pertama, penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan dan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Kedua dimaksud dengan kajian pustaka adalah telaah yang dilaksnakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Ketiga, kerja pengembangan adalah kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Klasifikasi ini dapat dipakai untuk memetakan hasil hasil penelitian bahasa Arab dan Sastra Arab secara garis besar. Sedangkan yang lebih rinci adalah berdasarkan klasifikasi linguistik dan sastra di atas.
Berdasarkan klasifikasi di atas, di bawah ini akan disajikan contoh pemetaan laporan penelitian yang dihasilkan oleh mahasiswa dan dosen Jurusan Sastra Arab Universitas Negeri Malang mulai tahun 1985 sampai tahun 2001. Hasil hasil penelitian tersebut berupa skripsi,tesis, dan disertasi serta hasil-hasil penelitian lepas yang didanai oleh direktorat jenderal pendidikan tinggi. Hasil-hasil penelitian tersebut berjumlah 127 dengan rincian (a) penelitian untuk gelar, skripsi=81, tesis=6, disertasi=1; dan (b) penelitian lepas 39. Pemetaan hasil-hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada halaman berikut.

PEMETAAN HASIL-HASIL PENELITIAN JURUSAN SASTRA ARAB UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 1985-2001
PENELITIAN LAPANGANJMLHASIL KAJIAN PUSTAKAJMLHASIL KERJA PENGEMBANGANJML
A.      Kuantitatif
1.       Keterampila Berbahasa
-         Menyimak
-         Berbicara
-         Membaca
-         Menulis
2.       Korelasi
3.       Persepsi & Minat
4.       Pendekatan & Metode
5.       Problematika Pengajaran
6.       Validitas Soal Tes Ebtanas
7.       Kemampuan Menerjemahkan

B.       Kualitatif
1.       Demak
2.       Bhs. Arab Di Perspektif Sosiokultural
3.       Bhs. Arab Embong Malang
4.       Biah Arabiyyah
5.       Pengajaran Terjemahan Jenggotan
6.       Apresiasi Karya sastra
83

2
8
8
19
17
10
10
3

3
3
7

1


1
1
1


1

2
A.      Sastra
1.       Tentang al-Qur’an
2.       Non al-Qur’an

B.       linguistik
1.       Mikrolinguistik: teori linguistik
-         Linguistik Historis komparatif
-         Linguistik Deskriptif
2.       Makrolinguistik
-         filsafat Bahasa
-         fonetik
-         stilistika
-         sosiolinguistik
-         psikolinguistik
-         penerjemahan
-         filologi& semiotika
-         leksikografi
-         Analisis Buku teks
19
12
7

17


1


1

5
1
6
2
Silabus Mk Ketr Berbicara pend Komunikatif bagi Mhs JPBA/ ARAB IKIP Malang1

  1. JARINGAN INFORMASI
Agar dapat diperoleh manfaat yang maksiamal dari hasil-hasil penelitian dan terjadinya pengembangan ilmu pengetahuan di bidang bahasa, sastra, dan budaya Arab diperlukan jaringan informasi antar perguruan tinggi. Pada bagian ini akan dipaparkan dua buah contoh jaringan informasi, yaitu jaringan informasi yang terdapat di perpustakaan Universitas of California at Berkeley (UC Berkeley) dan Universitas Microfilms International (UMI) Dissertation Information Service. sistem perpustakaan di Uc Berkeley terdiri dari satu perpustakaan pusat, satu perpustakaan undergraduate, dan 23 perpustakaan school, semacam fakultas di Indonesia. Sistem perpustakaan ini dihubungkan secara online dengan dengan supra sistem di California yang menghubungkan perpustakaan sembilan kampus Uc dan 22 Kampus California State University.
Selain itu sejak pertengahan Tahun 1980an, sistem perpustakaan ini juga dihubungkan online dengan sistem perpustakaan universitas besar lain, seperti Harvard, Stanford, Oxford di nggris, dan sebagainya. Dengan demikian, seorang mahasiswa dapat mencari literatus buku-buku atau jurnal yang diperlukan di seluruh kampus yang terhubung dari salah satu perpustakaan di UC Berkeley. Hal ini sudah dijalankan sejak awal tahun delapan puluhan, di mana kita belum mengenal internet (PPS UI 1999).
Universitas Microfilms International (UMI) Dissertation Information Service adalag sebuah program layanan percetakan, bibliografi, dan pemfotokopian yang memudahkan peneliti untuk memetakan disertasi dan memperoleh fotokopi dari draft yang diterbikan UMI. Layanan yang disajikan berupa basis data tesis dan disertasi yang komprehensive dan merupakan file-file informasi bibliografi yang terbesar du dunia. Hasil-hasil penelitian tersebut dikelompokkan ke dalam tiga kategori, the humanities and sosial sciences, the sciences and engineering, dan European abstracs (UMI 1985).
Basis data tesis dan disertasi UMI tersebut ditulis dengan komputer yang berisi lebih dari 800.000 hasil-hasil penelitian program doktor Amerika Utara mulai tahun 1861 sampai sekarang. Selain itu, sebanyak 25.000 master tesis juga tersedia di dalam file. Lebih dari 30.000 abtrak disertasi dan 2.500 master tesis ditambahkan ke dalam basis data setiap tahunnya. Setiap bulan ditambahkan abtrak baru dalam basis data.
Basis data dan layanan online. Salah satu layanan UMI untuk pencarian data adalah Datrix Direct, sebuah sistem komputer untuk pencarian data yang selalu diperbaharui setiap bulan. Datrix Direct ini memberikan kesempatan pada peneliti untuk mengakses langsung pada basis data. Karena peneliti dapat mengontrol pencarian data dengan cara memilih kategori subjek dan kata kunci Datrix Direct merupakan salah satu alat yang sangat berguna untuk informasi pada bidang tertentu.

DAFTAR RUJUKAN

Ary, Donald, lucy Cheser Jacobs& Asghar Razavieh. 1982. “Entroduction to Research in Education”. Terj. Arief Furchan Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional.
Kridalaksana, Harimuti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia.
Mustopo, M.Habib. 2001. Kajian Ilmu Pengetahuan Budaya (Humaniora) di Perguruan Tinggi. Makalah disampaikan dalam kuliah Umum pembukuan perkuliahan di Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, 14 Februari 2001.
Program Pascasarjana UI. 1999. Akademisia: media informasi pascasarjana UI vol. 2 No 5 April 1999.
Tim Penyiapan Naskah. 2000, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UM Press.
Wahab& Lestari. 1999. Menulis karya ilmiah. Surabaya: Airlangga Universitas Press.

[1] Diseminarkan pada pertemuan Ilmiah Nasional Bahasa Arab II, Sabtu 21 Juli 2001 di UGM Jogjakarta.

No comments:

Post a Comment